Kenapa tidak semua crafter bisa/mau membuat tutorial craft sesuai permintaan kita(pemesan)?


Haloo... temen-temen  , saya merasa perlu menulis tentang ini untuk menanggapi cap negatif pada seorang crafter jika menolak diminta membuat tutorial (ini saya baca dari kicauan di sosmed) atau menjawab hal-hal lain seperti beli bahannya dimana polanya seperti apa dll. Maka beredarlah di sosmed bahwa crafter itu pelit, tidak mau berbagi ilmu...tidak mau sharing , takut tersaingi jika yang diajari bisa membuat karya serupa dan sebagainya... Saya jadi heran kenapa mudah sekali orang berprasangka buruk dan menulisnya begitu saja di sosmed tanpa mengetahu apa alasan sebenarnya dia menolak. Kenapa kita tidak berprasangka baik saja agar tidak mengotori hati dan pikiran kita sehingga malah menghambat proses kreativitas...dan bagi saya jelas nambah-nambahin dosa aja :P

Tulisan saya kali ini sebenarnya lebih mengenai menghargai proses , sebagai crafter saya sangat menghargai proses, tidak ada yg instan dalam menghasilkan karya craft. (catt : tulisan ini adalah pendapat saya pribadi)

Paling tidak ada 3 proses sebelum sesorang  bisa membuat karya craft, yang pertama proses/tahap belajar menguasai ilmu membuat craft, proses memilih bahan dan alat craft, proses dalam merubah bahan2 mentah menjadi craft jadi. 

Yang namanya proses salah satu unsurnya adalah waktu, karena itu jangan kecewa kalau kita baru mencoba membuat sesuatu (yg benar-benar baru kita kuasai) hasilnya tidak selalu sesuai keinginan/ bayangan kita, apalagi kalau otodidak (bukan kursus). dengan sering berlatih semakin bagus kita menguasai ilmu craft itu dan semakin mendekati sempurna juga karya craft kita bahkan tidak mungkin akan muncul ciri khas kita , sehingga hanya melihat fotonya saja orang sudah tahu bahwa itu buatan kita.


Saya sendiri mempunyai kisah (cieee...) belajar membuat boneka saat belum mengenal internet...saya berusaha mencari buku membuat boneka (waktu itu belum ada penulis dari Indonesia adanya terjemahan atau impor yang muahal ) dari minjem ke temen yg kolektor buku craft luar :P ...sampai hunting ke bookfair di  Senayan yang jauuh banget dari Depok rumah saya (bawa krucils wkwkwk) buat nyari majalah craft impor yg sesuai kantong :D. Setelah mengenal internet (dari warnet) mulailah saya sering browsing tengah malam di warnet dianter suami (muach untuk suamiku :) ) ...kenapa tengah malam? karena nunggu para krucil pada tidur dulu...kebayang kan temaans perjuangannya  hanya untuk sekedar bisa membuat boneka :D


Dalam hal pembuatan Tutorial craft juga tidak terlepas dari proses, jelas pembuat tutorial sudah pasti sudah melewati 3 proses diatas. Dan tentu ada kesulitan tambahan lain yg tidak akan kita pahami jika kita tidak pernah membuatnya.

Tutorial bukan sekedar memotret tahapan2 proses pembuatan craft, tapi kita juga harus memikirkan bagaimana tanpa foto yg bertele2 orang bisa memahami tutorial kita, berarti ada persiapan (bahan2 dan alat craft yg sesuai ) dan rencana (skenario sederhana) , hal lain yg harus kita pikirkan keahlian fotografi, kecanggihan kamera, menyusun kalimat yg tepat dan efektif untuk penjelasan foto. lalu pengeditan . dan yg utama adalah waktu luang yg harus disisihkan untuk membuat tutorial terutama kalau hal itu (membuat tutorial) bukan pekerjaan utamanya, karena itu tidak semua crafter sanggup dan sempat membuat tutorial...itu realitas dan fakta yg tidak semua orang tahu. 

Karena itu temaan... jika teman-teman bertanya/minta tutorial kepada seorang crafter yg menurut teman2 sudah sangat ahli ternyata dia tidak menyanggupinya (walaupun dia sering membuat hasil craft tadi), janganlah langsung memberi cap bahwa crafter itu pelit, tidak mau berbagi ilmu...tidak mau sharing , takut tersaingi dan sebagainya... 


Tahukah teman ...bisa jadi karena dia dikejar-kejar deadline orderan yang numpuk karena sudah hukum alam (saya bilang sunatullah :D ) jika semakin ahli crafter itu maka semakin banyak orang yng tertarik untuk memiliki karyanya walaupun kelihatannya dia jarang eksis di sosmed, bisa jadi dia sibuk dengan tugas diluar craft (sbg ibu, istri, wanita karir, mandor (eh)... dll), bisa jadi dia ga bisa motret (burem melulu :D) , bisa jadi dia hanya bisa mengajari langsung karena tidak bisa melalui tulisan dan foto (ini temen saya yg ngomong karena dia  bertipe seperti ini :)  )  ...dan banyak bisa jadi lainnya yg kita tidak tahu.


Daripada menyalahkan orang lain, hanya gara-gara pertanyaan kita tak terjawab, kenapa kita tidak coba cari sendiri . Hari gini lhooo...semua serba mudah tinggal kemauan kita ... mau tidak berusaha mencari di Internet atau di toko buku jika tidak bisa ikut kursus/workshop berbayar (misal: karena ga ada yang dekat) ...sekarang informasi begitu melimpah, jangan mau hanya menunggu disuapi (nunggu dibuatin tutorial hehehe) ...angkat sendiri sendokmu , nikmatilah mengunyah dan meresapi ilmu craft dan buatlah karyamu....craft on! :D 

Komentar

Oma Msy mengatakan…
Assalamualaikum umi....salam kenal....
Benar umi apa yang dikatakan umi, proses membuat hasil karya adalah bagian dari aset perusahaan makanya disebut "rahasia" perusahaan. Bolehlah orang berpandangan ini dan itu, ga masalah... yang penting seorang crafter masih bisa memanfaatkan waktu dan keahliannya untuk berbagi ilmu lainnya yang bermanfaat bagi orang yang mau menerimanya. Selamat berkarya....
Unknown mengatakan…
Bener bgt itu mbak...saya sdri merasakan itu...kan membuat tutorial g semudah membalik telapak tgn...kdu ada persiapan, editnya, nulisnya dll...sedang mgkn wkt kt terbatas...sy sring dimintai tutorial tp berhub wkt luang yg krg jd ya blm terlaksana...maklum emak-emak kan byk urusan hehe...* ngeless *...Salam kenal...
Tsabita Boneka mengatakan…
Wa'alaikum salaam mb Oma Msy dan salam kenal juga mbak Irowati, terimakasih sudah berkunjung :)

Kadang-kadang kebanyakan penanya tidak memahami etika bertanya seperti bertanya langsung di komentar foto jualannya si crafter tadi, sehingga yg ditanya tidak menanggapi.
Menurut akal sehat saja sungguh tidak sopan bertanya langsung tentang "rahasia perusahaan" saat si "pengusaha" alias crafter itu sedang jualan :D